Muslimah Fair, Remember About Mother

Hari ibu memang penuh emosional di benak wanita, terlebih jika mengingat peran ibu dalam mendidik anaknya untuk menjadi pribadi yang sholeh sholehah. Takmir takmirah masjid Ulil albab Universitas Islam Indonesia mengadakan acara untuk mengenang jasa seorang ibu yang tak tergantikan. Acara tersebut bernama muslimah fair, dengan tema “saatnya menjadi muslimah sejati, muslimah hebat Indonesia dahsyat.”
Muslimah Fair kali ini mengundang sosok ibu yang berjuang keras dalam mendidik anaknya, sehingga menjadi pribadi yang berkualitas dunia akhirat. Dra. Wirianingsih, M. Si adalah ibu dari 10 anak hafidz qur’an yang menjadi narasumber sekaligus menjadi contoh dan motivasi bagi para peserta.
Dalam penyampaiannya, beliau mengharapkan kepada peserta muslimah fair, agar menekankan perhatian kepada anak untuk tidak lupa dengan Allah. “Al-qur’an itu penting banget, sholat, jadi masa-masa sd perlu diberikan bimbingan kepada anak-anak untuk melakukan setiap kebaikan, sehingga kita sudah memasuki fase yang lebih tua, didikan yang diberikan hanya dengan ingatan-ingatan saja, jelas ibu dari 10 anak hafidz qur’an tersebut di Auditorium Kahar Muzakkir, Ahad 21 Desember 2014.”
Menanggapi acara muslimah fair yang diselenggarakan oleh takmir takmirah masjid ulil albab UII, Peserta muslimah fair tampak senang dan tersenyum, seperti yang di sampaikan oleh Ridha Habibah. “Acaranya bagus, dengan adanya acara seperti ini, kita bisa termotivasi untuk melakukan acara yang sama, senang, alhamdulillah dapat temen baru, ujarnya saat di wawancarai di Muara Kapuas, 23 Desember 2014.”
Acara muslimah fair ini mendapat perhatian lebih oleh kaum wanita, tidak hanya dari mahasiswi UII dan non UII saja yang hadir, melainkan mengundang istri dan keluarga dari dosen UII. Qosim selaku sekretaris masjid ulil albab menjelaskan, ada sekitar 500 kursi yang diduduki dari 700 kursi yang tersedia.
Sebagai tambahan, acara ini juga di selingi oleh perlombaan surat cinta untuk ibu dan penganugerahan duta muslimah ulil albab Universitas Islam Indonesia.

Meriahkan UII Odiex, Pusat Studi Islam Tunjukkan UII Sebagai Kampus Berkarakter Islam

Acara UII Open day and Innovation Expo atau biasa disebut UII Odiex 2014 tidak hanya mengenalkan Universitas Islam Indonesia dalam bentuk karya-karya kreatif yang dihasilkan oleh mahasiswa, tetapi sebagai ajang pengenalan UII sebagai kampus yang berkarakter islam. Hal tersebut di buktikan oleh adanya stand yang berkaitan dengan pusat studi islam dalam mengikuti serangkaian acara tersebut.
Stand pusat studi islam sedikit berbeda dengan stand-stand lainnya, jika stand dari promo tiap-tiap fakultas memperlihatkan program-program, prestasi, ataupun, karya yang di hasilkan oleh mahasiswa, stand perusahaan maupun stand terkait produksi mahasiswa dalam program KKN. Maka pusat studi islam lebih memprioritaskan UII sebagai kampus yang bernuansa islam dengan menunjukkan buku-buku islam dan karya islam lainnya.
Pusat studi islam memang berfokus pada pengembangan ilmu islam, seperti yang dipaparkan oleh Ahmad Arifzi, selaku penjaga stand pusat studi islam. “Aktivitas dari pusat studi islam diantaranya adalah kegiatan bedah buku, diskusi terkait persoalan agama, dan kajian ilmu siang, jelas Ahmad dalam penuturannya di sebelah utara luar gedung Kahar Muzakkir.”
Sebagai informasi, UII Odiex yang diselenggarakan pertama kali ini mendapat respon positif dengan banyaknya jumlah pengunjung yang hadir, seperti yang dijelaskan oleh Iswan Saputro selaku tim promo FPSB UII. “Acara UII Odiex cukup meriah, walaupun terlihat sepi di hari pertama dan hari terakhir, dan menurut versi pak Hangga Fathana, terdapat sekitar 3000 an yang hadir, ungkap Iswan dalam penjelasannya via WA, minggu-14/12.”

UII Odiex, Eksistensi UII Sebagai Kampus Popular

Universitas Islam Indonesia kembali menunjukkan eksistensi sebagai kampus popular dengan menggelar acara bernama Open Day and Innovation Expo (Odiex), senin-kamis, 8-12 desember 2014 di Audiotorium Kahar Muzakkir. Ada beragam acara yang disajikan oleh panitia, seperti innovation expo, panggung kreasi seni, job fair, dan seminar, serta beberapa acara menarik lainnya.

Dr.Harsoyo selaku rektor Universitas Islam Indonesia mengungkapkan penyampaian apresiasi terhadap event tersebut. Beliau juga memiliki harapan terhadap perkembangan UII ke depan. “UII Odiex 2014 ini semoga menjadi awal yang baik dan terus dilanjutkan di tahun-tahun ke depan, sehingga dapat menjadi ajang pesta inovasi terbesar dan pelayanan informasi terlengkap di UII, ungkap rektor UII tersebut dalam sambutan pembukaan UII Odiex, senin/8/12 di Auditorium Kahar Muzakkir UII.”

Muslim, selaku humas Rektorat UII menambahkan, bahwa acara ini bertujuan untuk mempromosikan Universitas Islam Indonesia dan menunjukkan karya mahasiswa kepada pengunjung yang hadir.

Bentuk Promosi yang dilakukan adalah dengan mempublikasikan secara langsung terkait program-program yang terdapat di tiap-tiap fakultas, serta berbagai prestasi yang diraih oleh mahasiswa Universitas Islam Indonesia. Sementara itu, ada beragam jenis karya-karya mahasiswa yang di tampilkan, seperti mobil listrik karya mahasiswa FTI, produk hasil kegiatan kuliah kerja nyata, dan berbagai karya kretif lainnya.

Sebagai tambahan, acara ini tidak hanya didukung oleh pihak internal UII, tapi terdapat pihak external yang ikut memeriahkan acara ini, diantaranya adalah PT. Honda Prospect Motor, PT. Bank Muamalat Indonesia TBK, PT. Bank Danamon Indonesia TBK, dan berbagai perusahaan lainnya.

LSM Masyarakat Peduli Media Yogyakarta Gelar Diskusi Publik

Lembaga Swadaya Masyarakat MPM (Masyarakat Peduli Media) Yogyakarta menggelar diskusi publik yang bertemakan “media terpenjara bayang-bayang pemilik dalam pemberitaan pemilu 2014”, senin (2/12). Acara tersebut dilaksanakan mulai pukul 16.00-18.30 dan bertempat di legend café jl. Abu bakar ali no.24 Yogyakarta. Selain itu, acara ini melibatkan peserta dari berbagai kalangan, seperti relawan MPM, mahasiswa, jurnalis/praktisi media, dan tamu undangan dari berbagai elemen.

Materi yang disajikan berupa hasil penelitian terhadap lima surat kabar kabar nasional dan lokal dalam pemberitaan Pemilu 2014 oleh para peneliti, yaitu:

  1. Surat Kabar Jawa Pos (Masduki)
  2. Surat Kabar Media Indonesia (Olivia Lewi)
  3. Surat Kabar Seputar Indonesia (Bonaventura)
  4. Surat Kabar Jurnal Nasional (Anugrah Pambudi)
  5. Surat Kabar Kedaulatan Rakyat (Fajar Junaedy)

Pada saat acara berlangsung, antusias peserta untuk menghadiri cukup ramai, hal tersebut dibuktikan dengan kedatangan kuota peserta yang melebih ruangan. Sedangkan, penyampaian materi yang disampaikan oleh pembicara membuat peserta terlihat cukup aktif dalam merespons apa yang disampaikan, Para peserta juga diberi kesempatan untuk mengeluarkan argument/pertanyaan pada saat diskusi. Di akhir sesi, peserta disuguhkan jamuan berupa snack dan makan malam.

Dengan adanya diskusi seperti ini, pihak MPM sendiri berharap, agar hasil temuan penelitian dapat diketahui dan diakses oleh masyarakat luas untuk tujuan melakukan kontrol terhadap kinerja media dalam menjalankan fungsi sosialnya, serta menjaring masukan atau tanggapan dari masyarakat luas atas hasil penelitian mengenai kecenderungan surat kabar nasional dan lokal dalam pemberitaan Pemilu 2014 sehingga dapat menjadi bahan penyempurnaan penulisan laporan akhir dalam bentuk buku.

Sebagai informasi, Lembaga Masyarakat Peduli Media Yogyakarta ini merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat yang dikelola oleh berbagai elemen, seperti para dosen dan praktisi media.

Hadapi BBM, Mahasiswi Berikan Tips Mengelola Keuangan

Hiruk pikuk pro kontra naiknya bahan bakar minyak perlahan sudah mulai mengendur. Tak perlu melakukan aksi berlebihan  dengan melakukan demo penolakan kenaikan BBM. Nasi sudah menjadi bubur, yang lalu biarlah berlalu, ada saatnya mahasiswa menjadi the winner, yang melihat sisi positif terhadap kebutuhan mereka, khususnya dari segi keuangan.

Seperti yang dilakukan oleh mahasiswi dari berbagai perguruan tinggi ini. Tantri Winarti contohnya, mahasiswi Prodi Geografi Universitas Negeri Yogyakarta ini berusaha untuk menyikapi dengan positif. “Yang jelas saya harus lebih memperhitungkan lagi untuk pengeluaran, mana yang lebih penting dahulukan, dan yang gak penting belakangan.”Jawab tantri saat ditanya via BBM, minggu (30/11).

Pentingnya melakukan manajemen pengeluaran menjadi hal pokok bagi tantri sendiri. Pola pikir yang sama juga dicetus oleh Novita Utami. Mahasiswi Prodi Sosiologi Universitas Gajah Mada ini menegaskan, penting bagi dirinya untuk lebih berpikir kritis dalam mengelola keuangan, yakni dengan bertindak lebih irit dari sebelumnya dan menyisakan uang yang berlebih pula.

Bersikap hemat menjadi fokus utama mahasiswa, mengingat ketika harga bahan bakar minyak maka kebutuhan pokok lainnya akan naik pula, tak terkecuali dengan harga angkot kendaraan berjenis angkutan umum yang terjadi di Palembang. Mahasiswa yang menempuh pendidikan di daerah tersebut juga mengalami efek langsung terhadap naiknya harga angkutan umum.

Mengatasi hal tersebut, Intan hardian selaku mahasiswi Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya lebih memilih menjaga prioritas untuk hemat .”Biasanya kalau pergi ke kampus naik angkot, sekarang memilih jalan, karena harga angkutan umum sudah naik, dari 2 ribu menjadi 3 ribu.”Kata intan saat di wawancarai via facebook/sms.

Well, sepertinya tips yang diberikan mahasiswi tersebut patut menjadi rujukan bagi para mahasiswa lainnya dalam menghadapi naiknya bahan bakar minyak yang berimbas pada kebutuhan pokok lainnya. Selamat mencoba!

Dr. Raehanul Bahraen Ungkap Penyakit Sekaligus Beri Obat Bagi Pemuda Muslim

Dr. Raehanul Bahraen, alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada 2004 selaku aktivis muslim memberikan ulasan mengenai penyakit yang diderita pemuda muslim saat ini.

Jiwa pemuda memang cenderung labil dan bergelora, karena mempunyai kemampuan produktif dan ingin menunjukkan eksistensinya. Namun, ada kalanya keinginan untuk menjukkan eksistensi tersebut justru menimbulkan penyakit dan menjauh dari syariat islam.

“Ada beberapa penyakit yang diderita oleh pemuda muslim saat ini, yakni kurangnya kegiatan positif, fitnah dan ujian berupa wanita seperti asmara cinta, serta pemikiran pemuda yang terlalu kebablasan, “tuturnya dalam penyampaian materi kajian Millah, sabtu, 28 (29/11) di Masjid Ulil Albab Universitas Islam Indonesia.

Hal senada di rasakan oleh “Muhammad Ichsan, selaku jamaah yang menghadiri kajian tersebut. “Pemuda islam memiliki semangat yang tinggi dan antusias apalagi dalam menuntut ilmu dan berdakwah, ini terbukti bahwa hampir 90% isi kajian rutin yang membahas kitab para ulama itu dihadiri pemuda. Akan tetapi, tidak sedikit pula yang ilmu yang didapati hanya sekedar wawasan dan tidak melahirkan amal, karena konsekuensi ilmu dalam islam adalah amal.”Kata Ihsan di Masjid Ulil Albab UII, minggu (30/11).

Untuk menghadapi berbagai penyakit tersebut, dokter Reyhan Bahraen memberikan obat kepada para jamaah, terkhusus para pemuda muslim. “Pemuda muslim harus memperkuat iman amal, mengisi waktu luang dengan kegiatan positif, dengan menikah atau berpuasa, dan membaca kisah-kisah pemuda islam agar menjadi motivasi.”Ungkap dokter yang pernah belajar di mahat ilmi Yogyakarta ini.

Beliau juga menambahkan, pemuda muslim harus mempunyai perencanaan yang baik, dengan membuat program jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.

Sebagai informasi, kajian yang diadakan seminggu 2 kali ini diselenggarakan oleh Millah (Majelis Ilmu Islam Mahasiswa) yang komandoi oleh mahasiswa UII dan non UII.